Sebuah Refleksi Perjalanan
Selalu mendapati bahwa kebersamaan dan kegembiraan adalah dua hal yang tak pernah bosan untuk dirayakan. Ketika pertemanan bermekaran, layaknya bunga yang senantiasa dipelihara, perhatian dan pengertian adalah bak air dan pupuk yang memberikan kekuatan dan kesuburan. Begitulah, beruntung menemui lebih dari satu, dua, tiga, sampai lima belas teman-teman yang mampu menguatkan, berbagi gelak tawa, dan mengurai lebih dari sekedar cerita, tetapi ceria yang tak lekang oleh anomali cuaca Jogja.
Setelah beberapa segmen yang dilalui bersama, baik dalam
rangka belajar atau bermain bersama, aku menemukan bahwa setiap jiwa adalah
unik dengan segala warna-warninya. Perlu waktu beberapa saat bagiku untuk berdamai dengan keinginan yang tak cukup sabar menunggu, atau
kebesaran hati untuk berkompromi dengan sang pencerah yang wejangannya terlalu
indah untuk tidak dituruti. Aku pun memilih jalan tengah yang mempertemukan
dengan satu rombongan ini.
Bersama rombongan ini Sabtu bulan yang lalu, aku bertamasya. Perjalanan bersama - apapun itu baik dalam kebersahajaan atau
kegilaannya - senantiasa berkesan. Perjalanan tidak hanya mampu
memberikan rasa gembira dan rileks, namun yang lebih penting, perjalanan adalah
obat mujarab. Perjalananan cukup mampu mengobati penyakit yang mengendap dalam
hati dan memori.
Kami mendaki dan menelusuri alam, yang telah didesain dengan
variasi keindahan yang eksotis nan alami. Originalitas alam selalu jujur dan
tak pernah mengelabui. Justru kita yang harus mawas diri dan membersihkan hati. Imogiri dan Gua Cerme menjadi saksi dan
pembelajaran bahwa jejak kaki yang kami injakkan di sana adalah tekad dan niat
untuk lebih mengapresiasi kebersamaan. Kebersamaan yang mencoba kami ukir
melalui kegembiraan dan kebahagiaan yang dibagi.
Dan setelahnya, aku menemukan bahwa alam adalah teman, bahwa teman layaknya
alam. Kita bagian dari mereka, mereka bagian dari kita. Oleh karenanya, kita
harus saling menjaga dan memelihara agar mekarnya lestari. Agar harumnya
semerbak mewangi, dan saling menguatkan supaya sakit segera terobati. Dan ternyata, memilih menjadi gembira dan ceria adalah mekanisme pengobatan diri. Terima kasih telah membantu menumbukan keceriaan dan kegembiraan, duhai alam dan teman-teman!
Salam,
Pecinta alam dan petualangan
No comments:
Post a Comment