picture from here
Beberapa hari ini hujan mengguyur kota. Hujan tak hanya menahan raga, namun meninggalkan elegi tentang kelumit peristiwa. Entah apa itu, tapi nuansa hujan memberikan rasa janggal dalam diri. Rasa hangat yang diidamkan, tempo melambat tanpa disadari, dan keinginan untuk lebih memanjakan diri sambil menikmati deru rintik hujan. Namun bagi saya, hujan identik dengan satu kata: sendu. Entah. Dan dalam kesenduan menyelinap, saya masih mencoba merangkai koma, titik, dan tanda tanya. Saya pun makin tertantang menyelesaikan permainan puzzle kehidupan .
Pola-pola yang bergeser, partikel yang saling bertindihan, bangun-bangun yang tidak kongruen, fenomena simetris-asimetris, imparsialitas, subyektifitas, ambiguitas, mispersepsi, ekspresi, kepentingan, ketulusan, kasih sayang, masa depan, penghargaan, kepekaan, artificial, kekuasaan, kekayaan, keangkuhan, prestasi, harga diri, teman, lawan, kecewa, cinta, kinerja, ironi, anomali, produktivitas, dan lain lain, dan seterusnya saya kehilangan kosa kata. Saya gagap menyusun makna. Saya asal memilih diksi. Dan pada akhirnya saya menyimpulkan bahwa: hidup memang harus diperjuangkan.
Pola-pola yang bergeser, partikel yang saling bertindihan, bangun-bangun yang tidak kongruen, fenomena simetris-asimetris, imparsialitas, subyektifitas, ambiguitas, mispersepsi, ekspresi, kepentingan, ketulusan, kasih sayang, masa depan, penghargaan, kepekaan, artificial, kekuasaan, kekayaan, keangkuhan, prestasi, harga diri, teman, lawan, kecewa, cinta, kinerja, ironi, anomali, produktivitas, dan lain lain, dan seterusnya saya kehilangan kosa kata. Saya gagap menyusun makna. Saya asal memilih diksi. Dan pada akhirnya saya menyimpulkan bahwa: hidup memang harus diperjuangkan.
Oleh karena itu, pertama kali kita harus mampu mendefinisikan rumusan masalah terlebih dahulu, tentang apa yang benar-benar ingin diperjuangkan. Dan pertanyaan mendasar yang perlu kita jawab adalah what do you really want?
If you fail to answer that in details. You should figure it out soon. Beware : time is running.
Regards,
2 comments:
waw, what a big question, that really need strong answer. after time pass me by, (maybe) i found my answer (temporarily) which is "aku ingin hidup dikelilingi orang-orang yang kukasihi, dan aku akan berjuang untuk menjaga senyum mereka tetap mengembang saat aku bersama mereka, di ruang yang kunamai rumah-hidup, dengan dinding yang berdiri tegak menyimpan deru napasmu" well, that's mine, what about you? camouflage of 'fatamorgana'
that sounds amazing. really fascinate me. what about mines? ehhmm, that's a good question.^^
Post a Comment