pejam mata..
temaram lampu membawa syahdu..
malam, mata memata-mata jangan diraba
peluh, penuh mengeluh mengelu-elukan hati
hati, mendekat hati-hati memeluk hangat rapat..
tak ada sadar..
naluri tak banyak bicara,
diam, patuh pada firasat.
menderu mengecam pada yang laknat
menyayat akal dan asal muasal
beradu, antara aman dan iman
membisik jernih dan mendesah lirih.
menepi, merapat, antara aman dan iman
tipis bagai ari, menari-nari dalam nikmat sesat
sesaat, ada mata lain menari
mata hati dan nurani kemana engkau pergi?
dimana Engkau yang menjaga hati.
semua tak bertepi, hanya bersandar pada yang fana.
semua akan sia-sia tanpa doa.
(november 2011)
=Kf=
Showing posts with label absurd. Show all posts
Showing posts with label absurd. Show all posts
Saturday, December 10, 2011
Saturday, July 23, 2011
Reflection: Assertiveness on Decision
Dear universe,
I think, I should close my ears, eyes, and mouth as soon as possible, then start thinking logically, because I am still questioning : Where is their quality of assertiveness? I believe when BIG DECISION made,we will sacrifice some other aspects (can be stuff or person) that we already struggled for or hold on for a long time. I know it's very hard, but that's a big deal. We named it CHOICE and CONSEQUENCES. Some people might need more time to wait, calculate, predict, and finally logically act. But at the end, it will proof whether it is worthy decision or only playful one.
Sometimes, the ambiguity and dilemma comes within BIG DECISION. But that what life teaches us. It's all about choices, and responsibility to take a consequences when risk happens. But, the practice on the real life is not as easy as it was written. In life, most times we act in our comfort zone or safety box. We want no one hurts and no one complain. But, how long it will last? So, all we can do is (again) wait and wait for the momentum is coming. I don't know. All I know is : it's not easy.
Best regards,
Kiki Fauzia
I think, I should close my ears, eyes, and mouth as soon as possible, then start thinking logically, because I am still questioning : Where is their quality of assertiveness? I believe when BIG DECISION made,we will sacrifice some other aspects (can be stuff or person) that we already struggled for or hold on for a long time. I know it's very hard, but that's a big deal. We named it CHOICE and CONSEQUENCES. Some people might need more time to wait, calculate, predict, and finally logically act. But at the end, it will proof whether it is worthy decision or only playful one.
Sometimes, the ambiguity and dilemma comes within BIG DECISION. But that what life teaches us. It's all about choices, and responsibility to take a consequences when risk happens. But, the practice on the real life is not as easy as it was written. In life, most times we act in our comfort zone or safety box. We want no one hurts and no one complain. But, how long it will last? So, all we can do is (again) wait and wait for the momentum is coming. I don't know. All I know is : it's not easy.
Best regards,
Kiki Fauzia
Tuesday, July 19, 2011
LIFE and LOVE so far : mysterious
Last Sunday, I was finally back to Jogja, to continue life, study, and work. There are many stories I wanna share since I haven't update any story yet in these past few weeks. Yeah, life has been so good, dramatic, and euphoric. All I can say is life is so mysterious and surprising. I once updated my Facebook status, "life is full of surprises, so appreciate it, and be prepared!". And up til now I still absolutely agree on that sentences.
I just came back from my participation on Indonesian-Malaysia Youth Exchange Program 2011 as the delegation from East Java. During the program, I met many talented and bright youth from all over Indonesia. There are all unique and different, in terms of culture, characteristic, and appearance. I felt very blessed to know and be friend with them. I will post a separated entry about the program later on.
Life is mysterious. Who control the destiny, heart, and life-plot? I understand that God has The Invisible Hand to manage those complicated flow. That is why when thing happens, I often can't give the logical and literal reason. That's also why I enjoyed the de-facto feeling and valued the preciousness of moment. I still like to quote MLTR lyric, which is "Love will never lie". So, when it greeted me genuinely and enthusiastically, I gave the feeling chances: to fill and to be filled by the greatest sense and power of human-being. And it is indeed, to love and to be loved gives you strength and courage. So, be happy and celebrate the feeling with the most elegant and gracious way of your own.
But, I am still worried. Why? Because when life is covered by too much illusion and emotion, what I need the most is FAITH and HONESTY? I hope we can always hold those two principles. So, although many beautiful and praising words were sell and spread out to many other people. We still can be true to our self and realize that he/she is not only special but always been a part of us. No one knew better, except there is only us, and Him of course.
With a conscious mind,
Kiki Fauzia
I just came back from my participation on Indonesian-Malaysia Youth Exchange Program 2011 as the delegation from East Java. During the program, I met many talented and bright youth from all over Indonesia. There are all unique and different, in terms of culture, characteristic, and appearance. I felt very blessed to know and be friend with them. I will post a separated entry about the program later on.
Life is mysterious. Who control the destiny, heart, and life-plot? I understand that God has The Invisible Hand to manage those complicated flow. That is why when thing happens, I often can't give the logical and literal reason. That's also why I enjoyed the de-facto feeling and valued the preciousness of moment. I still like to quote MLTR lyric, which is "Love will never lie". So, when it greeted me genuinely and enthusiastically, I gave the feeling chances: to fill and to be filled by the greatest sense and power of human-being. And it is indeed, to love and to be loved gives you strength and courage. So, be happy and celebrate the feeling with the most elegant and gracious way of your own.
But, I am still worried. Why? Because when life is covered by too much illusion and emotion, what I need the most is FAITH and HONESTY? I hope we can always hold those two principles. So, although many beautiful and praising words were sell and spread out to many other people. We still can be true to our self and realize that he/she is not only special but always been a part of us. No one knew better, except there is only us, and Him of course.
With a conscious mind,
Kiki Fauzia
Label:
absurd,
IMYEP,
life,
love,
reflection
Friday, May 20, 2011
Manusia, ooh manusia
Manusia itu aneh, tapi nyata..
Manusia, oh manusia..
Seringkali tak habis pikir dibuatnya..
Manusia, oh manusia..
Seringkali tak habis pikir dibuatnya..
Hari ini seharusnya menjadi hari yang luar biasa. Perpaduan antara hari Jumat yang penuh berkah dan Hari Kebangkitan Nasional yang penuh semangat menggelora. Tapi hari ini, ada beberapa kejadian yang membuat saya terheran-heran oleh ulah manusia..
Pertama, ada beberapa anak manusia yang terikat dalam kehormatan suatu instutusi, tetapi belum cukup dewasa untuk memahami makna interaksi profesionalisme, dan kewajiban moral sebagai pemegang tanggung jawab.
Kedua, ada beberapa oknum anak manusia kehilangan rasa percaya, apatis, dan sinis terhadap anak manusia lain yang dianggap kurang bisa menempatkan dirinya.
Ketiga, aneh. seorang penguasa tiba-tiba menemukan suatu fakta. mencium sendiri bau busuk, entah bagaimana bisa dan dari mana hidungnya terbuka.
Keempat, ada anak manusia yang selalu merasa berkuasa. selalu memimpin dan selalu ingin menang. baginya, rasa empati memang perlu di asah lagi.
Kelima, manusia-manusia ini selalu mencari kesempatan egosentris untuk kemenangan diri.
Kelima, anak manusia yang seringkali lupa diri 'menjatuhkan' manusia lain dengan halus dan agar diiyakan, tetapi lupa mawas diri bahwa bisa jadi manusia lain itu membuat dirinya jatuh.
Manusia-manusia yang dipersatukan karena kemampuan dan kecemerlangan. serta, kesenjangan antara pendapatan dan kepuasan ekonomi. dan bagi mereka, keringat-keringat yang telah menetes itu mahal harganya.
Namanya juga manusia, tempatnya salah dan lupa.
Bisakah kita mengharapkan maklum, dan terima adanya?
Pertama, ada beberapa anak manusia yang terikat dalam kehormatan suatu instutusi, tetapi belum cukup dewasa untuk memahami makna interaksi profesionalisme, dan kewajiban moral sebagai pemegang tanggung jawab.
Kedua, ada beberapa oknum anak manusia kehilangan rasa percaya, apatis, dan sinis terhadap anak manusia lain yang dianggap kurang bisa menempatkan dirinya.
Ketiga, aneh. seorang penguasa tiba-tiba menemukan suatu fakta. mencium sendiri bau busuk, entah bagaimana bisa dan dari mana hidungnya terbuka.
Keempat, ada anak manusia yang selalu merasa berkuasa. selalu memimpin dan selalu ingin menang. baginya, rasa empati memang perlu di asah lagi.
Kelima, manusia-manusia ini selalu mencari kesempatan egosentris untuk kemenangan diri.
Kelima, anak manusia yang seringkali lupa diri 'menjatuhkan' manusia lain dengan halus dan agar diiyakan, tetapi lupa mawas diri bahwa bisa jadi manusia lain itu membuat dirinya jatuh.
Manusia-manusia yang dipersatukan karena kemampuan dan kecemerlangan. serta, kesenjangan antara pendapatan dan kepuasan ekonomi. dan bagi mereka, keringat-keringat yang telah menetes itu mahal harganya.
Namanya juga manusia, tempatnya salah dan lupa.
Bisakah kita mengharapkan maklum, dan terima adanya?
Monday, December 13, 2010
Berpacu dengan perubahan
Life changes. People changes. Situation changes. Environment changes. Everything on this world keep changing. Do you agree? How do you define changes? Do you feel it? How do you feel about it?
picture from here

picture from here

"Perubahan adalah hal yang paling abadi di dunia ini." Entah siapa yang pertama kali mengatakan kalimat tersebut sehingga banyak orang yang mengutipnya. Banyak yang sepakat, namun tidak sedikit yang menyanggahnya. Dan jika kita menjawab pertanyaan dalam intro di atas. Saya yakin pasti interpretasi setiap kepala akan berbeda, bervariasi, dan tergantung konteksnya. Yang jelas kita harus siap dengan perubahan. Sadar ataupun tidak, kita berubah. Pun dengan lingkungan kita, teman-teman, pemikiran, idealisme, pilihan hidup, dan sebagainya.
Akhir-akhir ini saya berusaha berdamai dengan perubahan. Saya juga mengeja berbagai perubahan di sekitar saya. Kemudian, saya mencoba mengingat dan merenung. Saya kah yang berubah, atau lingkungan saya yang berubah? Siapakah yang bertanggung jawab? Manakah yang lebih baik? Atau sebaliknya, saya yang tidak bisa bergaul dengan perubahan yang ada? Saya yang terlalu asyik dengan zona nyaman saya?
Rasa. Anugerah yang tidak bisa dibohongi. Dibalik kata, senyum, dan tawa yang nyata, selalu ada rasa yang tersimpan. Entah apa itu, saya pun tidak bisa mendefinisikannya. Namun saya betul-betul merasakan. Dan memang perubahan adalah sebuah proses yang harus dinikmati. Dan, keberlanjutan perubahan harus dibarengi dengan peningkatan kualitas diri.
Banyak hal yang menginsipirasi untuk berubah, dan/atau berpacu dengan perubahan. Terutama dari dan untuk lingkungan terdekat kita. Saya bersyukur mereka ini ada, yang membuat kita berfikir dan berubah. Walaupun prosesnya pahit, sakit, tidak nyaman, berat, namun rasa itu menempa kita untuk naik ke tingkatan yang lebih tinggi lagi. Bahwa selalu ada yang kita syukuri, bahwa kita tidak sendiri, bahwa kekuatan Maha Dahsyat itu ada, bahwa semua kembali ke diri kita. Berbahagialah hari ini yang bisa merasakan perubahan, atau yang menjalani perubahan.
Siapkah? Berubaaaaaah!!! Hahaha. Saya jadi teringat tayangan-tayangan superhero waktu kecil. Ketika dalam kondisi dibutuhkan, mereka selalu siap berubah, untuk kepentingan khalayak banyak, tidak hanya untuk kepentingan dan ego sendiri. Nah, inilah tingkatan perubahan yang juga saya idamkan. Tidak ada kata terlambat untuk perubahan ke arah lebih baik. Semoga semesta alam mendukung. Semoga kita bisa berdamai dengan perubahan.
** Curahan di blog ini memang seringkali absurd dan abstrak. Mungkin memang waktunya berubah ke penyampaian yang lebih baik? Baiklah, saya akan mencoba.
** Perubahan dimulai dengan mencoba berdamai dengan yang kita miliki. Saya sangat bersyukur di atas segalanya bahwa Tuhan Maha Adil dan berpihak pada keadilan. Manusialah yang seringkali tidak adil pada dirinya sendiri, termasuk saya sendiri.
** Terimakasih atas anugerah terindah dalam hidup. Ketulusan dan kasih sayang.
** Mulai sekarang rencanakan perubahan apa yang akan kamu lakukan untuk esok hari.
** Perubahan dimulai dengan mencoba berdamai dengan yang kita miliki. Saya sangat bersyukur di atas segalanya bahwa Tuhan Maha Adil dan berpihak pada keadilan. Manusialah yang seringkali tidak adil pada dirinya sendiri, termasuk saya sendiri.
** Terimakasih atas anugerah terindah dalam hidup. Ketulusan dan kasih sayang.
** Mulai sekarang rencanakan perubahan apa yang akan kamu lakukan untuk esok hari.
Terimakasih atas kebijaksanaan setiap manusia.
Salam damai,

Thursday, December 9, 2010
mimpi semalam..kenyataan pagi tadi
kita bertemu semalam,
mencuri-curi waktu di antara keluh dan peluh
diam-diam, kusimpan hembusan nafasmu dalam nadiku
kita tersipu, dan terlelap bersama dalam peraduan yang santun
pagi ini,
kuhirup nafasmu yang semalam,
hanya saja kuhembuskan kembali
pertemuan semalam hanya memadu kita dalam jangkauan
spasi dua alam, mimpi dan kenyataan
pagi ini, aku tersipu lagi
namun urung kuhirup lebih dalam lagi.
dua nadi telah terjalin dalam hembusan palung hati..
tak mau mencurinya lagi..
jogja, 9 desember 2010

mencuri-curi waktu di antara keluh dan peluh
diam-diam, kusimpan hembusan nafasmu dalam nadiku
kita tersipu, dan terlelap bersama dalam peraduan yang santun
pagi ini,
kuhirup nafasmu yang semalam,
hanya saja kuhembuskan kembali
pertemuan semalam hanya memadu kita dalam jangkauan
spasi dua alam, mimpi dan kenyataan
pagi ini, aku tersipu lagi
namun urung kuhirup lebih dalam lagi.
dua nadi telah terjalin dalam hembusan palung hati..
tak mau mencurinya lagi..
jogja, 9 desember 2010

Thursday, October 7, 2010
wishful thinking.
the (ONLY) reason..
find no other reasons, but you.
i just have no idea, except you.
you-whom i won't tell the name.
whom i knew, thou' it was just a wishful thinking.
but always very pleasuring .
with my very best regards,
[from] whom unconsciously sick
find no other reasons, but you.
i just have no idea, except you.
you-whom i won't tell the name.
whom i knew, thou' it was just a wishful thinking.
but always very pleasuring .
with my very best regards,
[from] whom unconsciously sick
Saturday, August 14, 2010
Penjagaan
Sebaik-baik penjagaan merupakan bentuk kasih sayang yang membuat langgeng dan panjang umur. Rawat dan jangan siakan barang dan/atau kepemilikan Anda sebelum datang rasa penyesalan karena telah terciderai atau lenyap. (Kiki Fauzia, 2010)
Wednesday, June 30, 2010
She Whom I Called Her
I called her "She"
This mortal creature is vulnerably fragile. She often wonders, confused, forgets, stiffs, failed, sick, regrets, defeated, cheated, and so on, those makes her completed as a perfect human with no absolute power.In a world-stage when life is a play, she is involved as one player. She acts protagonist most times. For her, life balance is an ideal virtue. She really wants to give more, love more, learn more, understand more, including spreads more happiness and joy with others simply just by smiling, active-listening, understanding, and supporting with such a modest, and even awkward way of hers.
This vulnerably fragile creature attempts to stabilize her faith, finding out her truly passion, balancing her life, and mapping out her real intention to meet her shimmering dreams.
By the end, she really wants to be "khairunnas anfa'uhum linnas". She doesn't walk alone. She doesn't like making any sound. She can't stand vanity, superiority, and humiliaton. She believes in the magnificence of prayers, especially from parents and good peoples around her who steps on the same paths of kindess, good deeds, compassion, harmony, and righteousness.
She is calling herself to be more patient and stronger which she believes she can. Bismillah.
Thursday, June 17, 2010
Bermain Angka
Diri ini bertanya (dalam hati), "mengapa angka diciptakan?
Untukkah : kalkulasi, standarisasi, aktualisasi, visualisasi, materialisasi, rasionalisasi (persepsi).
Ataukah : belum terkonseptualisasi dalam proses i-sasi yang lain.
Dalam hidup, manusia selalu mengalkulasi,
deret-deret angka membayang menghantui, ketika
nilai menjadi tak bernilai (lagi) dalam standarisasi semu.
umur senantiasa menghakimi, ketika aktualisasi diri terstigmatisasi.
waktu semakin banyak terlewati dalam hegemoni visualisasi komersialisasi materi.
Semua terkristalisasi dalam 'sesal' dan 'harap'.
Kehidupan dipenuhi angka-angka yang menjustifikasi.
Dari mana datangnya angka-angka itu?
Mengapa begitu mendistorsi?
Mengapa selalu mengintimidasi?
Kalkulasi manusia bagai deret hitung.
Sementara, pemberian Tuhan melebihi 'multiplikasi' deret ukur.
Supaya menjadi manusia yang beruntung, maka (lagi-lagi) janganlah lupa bersyukur.
.:: Sudahkah kita mengestimasi kalkulasi berat timbangan amal-dosa kita di Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan kelak?::.
Akankah hasilnya diantara: 1234567890
Wallahu a'lam bishowwab.
Salam angka
di 17062010; 18:46 WIB
semester ke-6
tahun ke-3
usia 20+,
ipk: 3,--
..
.
-Kf-
Untukkah : kalkulasi, standarisasi, aktualisasi, visualisasi, materialisasi, rasionalisasi (persepsi).
Ataukah : belum terkonseptualisasi dalam proses i-sasi yang lain.
Dalam hidup, manusia selalu mengalkulasi,
deret-deret angka membayang menghantui, ketika
nilai menjadi tak bernilai (lagi) dalam standarisasi semu.
umur senantiasa menghakimi, ketika aktualisasi diri terstigmatisasi.
waktu semakin banyak terlewati dalam hegemoni visualisasi komersialisasi materi.
Semua terkristalisasi dalam 'sesal' dan 'harap'.
Kehidupan dipenuhi angka-angka yang menjustifikasi.
Dari mana datangnya angka-angka itu?
Mengapa begitu mendistorsi?
Mengapa selalu mengintimidasi?
Kalkulasi manusia bagai deret hitung.
Sementara, pemberian Tuhan melebihi 'multiplikasi' deret ukur.
Supaya menjadi manusia yang beruntung, maka (lagi-lagi) janganlah lupa bersyukur.
.:: Sudahkah kita mengestimasi kalkulasi berat timbangan amal-dosa kita di Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan kelak?::.
Akankah hasilnya diantara: 1234567890
Wallahu a'lam bishowwab.
Salam angka
di 17062010; 18:46 WIB
semester ke-6
tahun ke-3
usia 20+,
ipk: 3,--
..
.
-Kf-
Monday, May 31, 2010
Pada Sebuah Nama
Tanpa suara aku bergumam mesra. Pada angin yang berhembus kutitipkan salamku. Dalam diam seribu bahasa aku memaknai kalbu. Nama itu selalu. Nama itu menggangguku, dan terus menderu. Dan kepada rasa kubungkamkan asa itu. Pada senja menjelang malam, aku bersaksi. Tidak ada janji dan tak akan ada yang mengingkari. Terlalu dini untuk mengakui, ada satu hati yang menanti. Kuraba hatimu dengan hati-hati, tak kudapatkan yang kumau. Bagai menjangkarkan ragu dalam rasio dan waktu. Jalan-jalan menjemput kenangan. Pada masa yang lalu aku terharu. Pada lembutnya laku dan sorot mata yang sayu. Terpaku terpalu dalam hadir yang menghanyutkan. Membagi mimpi yang sempat terucapkan. Dalam nada dan doa ada segan yang memisahkan. Enggan dalam menguraikan pengharapan. Terbentengi kalut dan kabut yang mengelilingi pemandangan. Pandangan sekitar yang semakin membiaskan. Kedekatan yang justru menjauhkan.
- Kiki Fauzia, 2 November 2009-
i found this poem on my previous blog. so silly back to old times.
Wednesday, May 19, 2010
Wabah Jangkrik
Tuesday, May 18, 2010
Rumusan Masalah?

Beberapa hari ini hujan mengguyur kota. Hujan tak hanya menahan raga, namun meninggalkan elegi tentang kelumit peristiwa. Entah apa itu, tapi nuansa hujan memberikan rasa janggal dalam diri. Rasa hangat yang diidamkan, tempo melambat tanpa disadari, dan keinginan untuk lebih memanjakan diri sambil menikmati deru rintik hujan. Namun bagi saya, hujan identik dengan satu kata: sendu. Entah. Dan dalam kesenduan menyelinap, saya masih mencoba merangkai koma, titik, dan tanda tanya. Saya pun makin tertantang menyelesaikan permainan puzzle kehidupan .
Pola-pola yang bergeser, partikel yang saling bertindihan, bangun-bangun yang tidak kongruen, fenomena simetris-asimetris, imparsialitas, subyektifitas, ambiguitas, mispersepsi, ekspresi, kepentingan, ketulusan, kasih sayang, masa depan, penghargaan, kepekaan, artificial, kekuasaan, kekayaan, keangkuhan, prestasi, harga diri, teman, lawan, kecewa, cinta, kinerja, ironi, anomali, produktivitas, dan lain lain, dan seterusnya saya kehilangan kosa kata. Saya gagap menyusun makna. Saya asal memilih diksi. Dan pada akhirnya saya menyimpulkan bahwa: hidup memang harus diperjuangkan.
Pola-pola yang bergeser, partikel yang saling bertindihan, bangun-bangun yang tidak kongruen, fenomena simetris-asimetris, imparsialitas, subyektifitas, ambiguitas, mispersepsi, ekspresi, kepentingan, ketulusan, kasih sayang, masa depan, penghargaan, kepekaan, artificial, kekuasaan, kekayaan, keangkuhan, prestasi, harga diri, teman, lawan, kecewa, cinta, kinerja, ironi, anomali, produktivitas, dan lain lain, dan seterusnya saya kehilangan kosa kata. Saya gagap menyusun makna. Saya asal memilih diksi. Dan pada akhirnya saya menyimpulkan bahwa: hidup memang harus diperjuangkan.
Oleh karena itu, pertama kali kita harus mampu mendefinisikan rumusan masalah terlebih dahulu, tentang apa yang benar-benar ingin diperjuangkan. Dan pertanyaan mendasar yang perlu kita jawab adalah what do you really want?
If you fail to answer that in details. You should figure it out soon. Beware : time is running.
Regards,

Thursday, May 13, 2010
Manusia Sempurna
Manusia, unik.
Dikatakan sempurna karena ketidaksempurnaan ada.
Meletakkan ambiguitas pada sikap yang ambivalen.
Karena itulah komunikasi penting dan interaksi dihargai.
Jangan merasa nyaman dengan kelebihan dan jangan sombong dengan kekuatan. Tapi bersyukurlah karena kelemahan Anda bisa diterima. Berdoalah agar kelemahan menjadi teman baik, yang tidak melemahkan tetapi menguatkan karena adanya penerimaan dan penghargaan, pada sebuah keniscayaan:
Dikatakan sempurna karena ketidaksempurnaan ada.
Meletakkan ambiguitas pada sikap yang ambivalen.
Karena itulah komunikasi penting dan interaksi dihargai.
Jangan merasa nyaman dengan kelebihan dan jangan sombong dengan kekuatan. Tapi bersyukurlah karena kelemahan Anda bisa diterima. Berdoalah agar kelemahan menjadi teman baik, yang tidak melemahkan tetapi menguatkan karena adanya penerimaan dan penghargaan, pada sebuah keniscayaan:
Karena manusia sempurna, karena ketidaksempurnaan yang ada.
Salam, _Kf_
Salam, _Kf_
Sunday, May 2, 2010
Saturday, May 1, 2010
Jeda
Jeda..
Jeritan dalam dada
Jelaskan pada dya
apa arti, ambigu jeda.
prasangka? atau
khayal saja.
Berikan jeda..
pada kedipan dan hembusan,
untuk meresapkan keheningan
dan melembutkan kekakuan
Diantara kata-kata
kalimat dramatis, romantis
ada jeda, diantara titik, koma, tanda tanya,
Ada jeda, dalam irama, dan sesak alenia
Antara rima puisi yang berselingan,
jeda, memberikan makna
bahwa diantara jeda, aku ada
Ada jeda.
pada pandangan,
Dua mata menemukan jeda
mengartikan tanda tanya,
Hanya jeda,
yang mampu merekam
Pandangan yang mengujam,
dan belum terhapuskan
Jeda itu ada.
Ada jeda dalam lamunan.
Yang merindukan kepemilikan
Pandangan yang menghujam jeda itu memabukkan.
Ambigu jeda aku mabuk kata.
Hanya jeda yang bisa mengartikan.
Jeda ada dalam dada
Dalam dada ada jeda.
Salam jeda, _Kf_
Subscribe to:
Posts (Atom)